situs bandarq

Keluarga Hypersex


Keingat jaman dulu waktu kecil aku sering melihat kedua orang tuaku menonton film porno
di ruang keluarga, saat itu siang malam di putar terus film pornonya mereka
cuek walaupun ada anak anaknya di sekitarnya, sempat juga aku menemui orang
tuaku saat dia nonton film dan terangsang mereka langsung bersetubuh di tempat
itu.

Semua pembantu yang ada di rumah sudah paham sifat kedua orang tuaku jadi tidak heran
bila ayah dan ibuku sedang bercinta pembantu masuk di ruangan, pembatu yang ada
di rumahku ada 4 yang mana kesemuanya adalah wanita. Karena aku dan adiku
sewaktu masih usia SD karena masih polos menganggap itu adalah hal yang wajar
dilakukan oleh seorang ayah dengan ibu.

Ketika aku pulang sekolah (aku sudah kls 1 SMP sedangkan adikku kls 6 SD )aku melihat titit
ayahku sedang dihisap oleh salah seorang pembantuku dan disamping ayahku ada
ibuku yang bertelanjang dada memperhatikan sambil kadang-kadang berciuman
dengan ayahku. Aku agak sedikit heran tapi.. ah mungkin hal yang biasa pikirku.
“Pa.. kok sudah pulang dari kantor” kataku. Ayah dan ibuku
kaget.
“Eh.. sayang sudah pulang… bagaimana ujiannya?” tanya ibuku.
“Lumayan lah.. ngga jelek” kataku. Aku langsung duduk di
samping ibuku yang sedang bertelanjang dada itu.
“Sana makan dulu Ted” kata ayahku.
“Sudah Pah… tadi ada temen yang nraktir” kataku sambil tetap
menatap pembantu kami yang bernama Tami sedang menghisap titit ayahku.
“Lagi ngapain sih ma..?” tanya ku. Ibuku hanya tersenyum
saja.
“Sudah Tuan..?” tanya si Tami mungkin dia agak canggung diperhatikan
olehku.
“Belum dong Tami….. sampe keluar airnya.. kamu ini ngga
pernah beres kalo kerja” tegur ibuku.
Kulihat ayah ku.. beliau sedang merem melek sambil
berdesis-desis…
“Ssshh.. hhhss.. ahh.. terus wi.. ahh.. shh.” Aku jadi
penasaran bagaimana sih rasanya.. kok seperti nya nikmat betul.
“Ma Teddy mau donk digituin kaya Papa” pintaku pada Mama. Mama
tersenyum
“Sini buka celanamu” perintah Mama.
Aku langsung membuka celana dan menyodorkan tititku pada
Mama. Mama langsung menghisap tititku dengan lembut dan tangannya kirinya
memegang biji tititku. Aku kontan merasakan geli.
“Ahh… sshh.. Ma geli Ma… ssh ahh” tapi Mamaku tetap saja
menghisap tititku lebih dalam lagi. Aku melihat Papaku sedang berusaha
memasukan tititnya ke dalam vagina si Tami.
“Lho kok Papa keterusan sih..” kata ibuku sambil tersenyum
dan tangannya masih saja mengocok-ngocok tititku.
“Tanggung sih ma…” Kata Papaku.
Kulihat si Tami merem melek menerima hujaman titit Papaku
sambil sesekali menggoyangkan pantatnya. Tiba-tiba si Tami memeluk erat pingang
Papaku dan Papaku mencengkram bahu si Tami
“…aduh tuan udah mau keluar nih” erang si Tami.
“Bapak juga mau ke…luarrr…” kata Papaku dan
“Crott.. crott.. crot..” air mani Papaku di semburkan ke
rahim si Tami…. setelah itu mereka terkulai lemas dan tergolek bersama di
karpet depan TV.
“Teddy mau ngga masukin anunya ke vagina Mama..?” tanya
Mamaku sambil tangannya tetap mengocok tititku, belum selesai dia bicara
tiba-tiba..
“Ahh.. ahh…… tititku menyemburkan maninya sendi-sendi ini
terasa lemas jadinya.
“Yaaa… udah keluar… Mama kan belum di entot siang ini..”
kata Mamaku kecewa. Papaku tertawa..
” nanti malem aja.. kamu dapat giliran penuh…” kata Papaku.
“Mammaa…” adiku ternyata sudah pulang diantar oleh Mang Ikin
supir keluarga. Tenny langsung di sun pipinya oleh Mama.
“Ma kok ngga pada pake baju sih?” tanya adiku itu.
“Ngga apa-apa.. cuma gerah aja” kata Papaku menimpali.
Malamnya ketika kami berempat sedang menonton sinetron aku
dan adiku duduk dikarpet depan TV, sedang Papa dan Mamaku di atas sofa panjang.
Ketika aku menoleh ke belakang, kulihat Mamaku sedang duduk di pangkuan ayahku
sambil menyingkapkan dasternya dan terlihat jelas titit Papaku diduduki oleh Mama.
Pantat Mamaku naik turun dengan disertai goyangan yang
erotis. Lalu mereka pindah ke karpet dan posisinya yaitu… ayahku berbaring
sedangkan Mamaku di atas titit Papa sambil menghadap ke arah Papa. Lalu Mamaku
menaik turunkan pantatnya sambil disertai goyangan….
“ahh.. sshhh… ahh…” slleep.. sleep Sllepp…
” Terus goyang Ma.. ahh.. sshh…”.
Aku dan adiku saling berpandangan…. memang hal seperti ini
sudah tidak asing lagi dipertontonkan kepada kami,  tapi kami
berdua sepertinya mempunya pikiran yang sama…. rasa penasaran akan rasanya.


Tiba-tiba si Nuri salah satu pembantu masuk ke ruang
keluarga… melihat tuan dan nyonyanya sedang bercinta tidak membuat si Nuri
canggung.
“Nyonya.. makan malam nya sudah siap” kata si Nuri.
“Iya.. sebhen… thar.. sshh.. ahh” jawab ibuku.
Aku hanya tersenyum saja. Tiba-tiba aku ada ide.. aku
mengeluarkan tititku dari balik celana… lalu minta si Nuri untuk menghisap tititku.
“mbak isepin titiku dong…”Si Nuri kaget…
“nanti Nyonya dan Tuan marah lho Den” jawab si Nuri
“Ngga ah.. saya harus menyiapkan dulu minum buat makan
nanti..” kata si Nuri sambil ngeloyor pergi kebekalang.
“Huh..” Aku bersungut-sungut. Tak habis akal.. aku
menyodorkan tititku ke mulut Mama yag sekarang posisinya menunggin dan Papaku
sedang menusuknya dari belakang.
Mamaku manyambut tititku dengan mulutnya… aku merasa
keenakan. Setelah tititku memerah aku mencabutnya dari mulut Mamaku dan posisi
merekapun berubah lagi…. Mamaku kembali menduduki titit Papaku.
Papaku memegang pinggul Mama sambil sesekali meremas buah
dada Mama.Mama lalu membungkukan badannya untuk mencium bibir Papa.mereka
berciuman dengan heboh….
“hmmmpp.. hmmp ashhh …sssshhh… ahhh.. ashhh… aough…..”
Aku bingung apa yang mesti dikerjain nih. lalu aku melihat
lubang anus Mama.
”Wah.. ada lobang yang masih nganggur nih..” pikirku. Aku
lalu memasukan titit  di anus Mama. Mama
kaget.. tapi..
” pelan-pelan sayang …Ahhh… Sshh..” erang Mama.
Aku langsung saja mengocokan tititku dilubang anus Mama.
“Ahh sshh… ahh….. terus sayang.. masukan tititmu… aahhh…..
mmmhhh…” Mama terlihat menikmati tentu saja akupun enjoy banget. Tapi Papa
tampaknya terganggu dengan gerakan ku.
“Ted.. jangan masukin titit di situ… Papa jadi kagok nih”
Akupun mencabut tititku dengan kecewa.
“Kak.. masukin di sini saja”. Tiba-tiba terdengar suara
Tenny adiku dan diapun telah menyingkapkan dasternya dan membuka celana
dalamnya. Aku tersenyum…
“Makasih ya Ten.. kamu adik yang paling pengertian” kataku.
Sebelum sempat aku Mamasukan tititku ke lobang vaginanya
Tenny Papa dan Mama menghentikan kegiatannya.

“Sini Mama bantuin” kata Mamaku, lalu dia mebimbing tititku
masuk ke vagina Tenny.
“Tahan sedikit ya sayang..” kata Mamaku kepada Tenny. Lalu tititku
masuk perlahan-lahan .
”Ahh.. Agh…. sakit ma..” jerit Tenny tertahan.
“Tenang sayang nanti juga enak..” hibur Mama, lalu Mama
meremas-remas toket adiku itu yang masih sekepal tangan.
“Gimana enak..?” tanya Mamaku ke Tenny. Adiku tidak menjawab
hanya bibirnya mendesis
“ssshh.. aahhhh…. sshhh…. terus kak.. ssshhh.” Papaku
tertawa..
“Wah udah keenakan dia” kata Papa.
“Ted..gantian donk..” pinta Papa.
“Waduh Papa.. ngeganggu aja nih” jawabku, lalu kita pun bergantian.
Papa memasukan tititnya ke vagina Tenny. Tenny menahan nafas ketika titit Papa
masuk ke lobang vaginanya, ada sensasi yang luar biasa vaginanya dimasuki titit
yang lebih besar. Aku lalu tanpa buang waktu lagi kembali memasukan tititku ke
anusnya Mama.

“Aaahhh…..
ssshh…. terus sayang…… aahhhhh… ahhh….” erang Mamaku. Lima belas menit kemudian
kami berempat mengeluarkan air surgawi kami bersama.
“aaaahhh………”
Sejak saat itu kami sering melakukan hubungan sex. Itu bisa terjadi antar aku dan
Mama, aku dan Tenny, Mama dan Papa, Papa dan Tenny. tidak jarang aku dan Papa
menggarap para pembantu bersama.