Aku yang berstatus sebagai anak sekolah saat ini aku di
bangku SMA di salah satu kota besar yang terkenal, perkenalkan namaku Deny aku
memang tidak tampan dengan badan biasa saja tapi aku pintar untuk bepakaian
yang style, beruntung aku mempunyai orang tua yang cukup berada kemana mana aku
kalau pergi pakai Mobil Honda Jazz.
Di sekolahku terdapat berbagai macam ekstra
kurikuler yang menarik, tetapi yang paling menarik untuk para cewek centil di
sekolahku adalah ekstra kurikuler cheerleader, karena untuk masuk dalam ekstra
kurikuler tersebut diharuskan melewati seleksi yang cukup ketat.
Selain itu cewek yang dapat masuk ke dalam ekstra kurikuler
tersebut adalah cewek-cewek yang memiliki tubuh seksi, tampang yang cantik dan kewanitaan
dalam memakai baju minim di depan umum, karena para anggotanya selalu
mengenakan baju yang sangat seksi ketika mengadakan pertunjukan.
Biasanya mereka hanya mengenakan tank-top atau kemben yang
dipadukan dengan rok yang sangat mini atau dengan celana ketat yang super
pendek. Secara tidak langsung hal ini membuat para cewek yang dapat masuk
memiliki kebanggaan tersendiri karena berarti mereka telah dianggap sebagai
cewek yang cantik dan seksi.
Para anggota dari cheerleader biasanya selalu cewek yang
sangat centil dan matre. Karena itu sangatlah mudah bagiku untuk mengajak
mereka jalan dan “bermain main” dengan mereka atau hanya sekedar body touch.
Memang predikat “perek”cukup melekat dalam setiap anggota
cheerleader, walaupun tidak semua cewek tersebut gampangan, dan ada juga yang
memang hanya cewek baik-baik dan mengikutinya karena menyukai tari modern,
walaupun jumlahnya paling hanya 2-3 orang.
Seperti biasanya pada tahun ini cukup banyak cewek kelas 1
yang mau mencoba mengikuti ekstra kurikuler ini. Dan memang pada tahun ini
cewek yang mengikutinya terlihat seksi-seksi dan wajah yang cantik.
Seluruh anggota baru ini memiliki payudara dan pantat yang
besar. Belum lagi mereka memang selalu ke sekolah dengan mengenakan baju ketat
dan tipis dan mengenakan BH yang selalu berwarna mencolok seperti hitam, hijau,
biru, kuning atau warna mencolok lainya yang membuat payudara mereka terlihat
dengan jelasnya oleh setiap mata. Mereka juga selalu mengenakan rok yang
pendeknya sekitar satu telapak tangan di atas lutut dan sangat ketat sehingga
menunjukkan pantat mereka yang besar.
Melihat para perawan baru yang tersedia aku menjadi ingin
mencoba kenikmatan tubuh mereka. Ada 8 anggota baru yang masuk dari kelas 1
angkatan ini. Tapi yang paling menarik perhatianku adalah Peggy dan Putri
(sebut saja begitu). Karena mereka memiliki payudara yang besar dan pantat yang
besar pula, belum lagi wajahnya yang sangat manis.
Peggy adalah seorang cewek keturunan Arab dengan ukuran
payudara 34B dan pantat yang padat. Cewek ini adalah cewek yang paling
merangsang di antara para anggota baik yang baru maupun yang lama.
Putri adalah saorang cewek dengan payudara yang tidak
terlalu besar dan itu pula dengan pantatnya bila dibanding Peggy. Ukuran
payudaranyahanya 32B, tetapi bodinya seksi dan yang paling menarik adalah
wajahnya yang manis dan cantik. Ia adalah cewek keturunan Jawa. Aku sangat
berhasrat untuk menikmati tubuh keduanya, tetapi aku belum akrab dengan mereka.
Sehingga aku meminta bantuan salah satuanggota cheerleader
di angkatanku yang bernama Nita yang sebelumnya sudah sering aku nikmati
tubuhnya, bahkan aku secara teratur berhubungan dengannya karena memang kami
berdua memilki nafsu yang sangat besar walaupun diluar itu kami juga sering
melakukanya dengan pacar kami masing-masing.
Tanpa pikir panjang aku mengutarakanya ke Nita dan tentu
saja Nita menyanggupinya, bahkan di luar dugaan Nita menantang aku untuk
melakukannya sekaligus dengan mereka bertiga. Tentu saja aku tidak
menyia-nyiakan kesempatan ini karena ini memang sensani yang belum pernah aku
lakukan hanya sering aku bayangkan.
Entah dengan bujuk rayu apa yang dikatakan Nita kepada Peggy
dan Putri sehingga mereka berdua mau malakukan itu. Nita menyuruh aku datang ke
villa Nita di puncak yang memang sudah sering kugunakan untuk menikmati tubuh
Nita padamalam minggu itu juga tetapi dengan syarat aku tidak pernah
membahaskesepakatan ini dengan Peggy dan Putri sebelum hari itu dan aku juga
tidak boleh mengatakannya kepada siapapun.
Akhirnya sampai juga hari yang sangat kunantikan. Sekitar
jam 14:00 aku segera berangkat untuk menghindari kemacetan, tapi apa boleh
buataku tetap terjebak kemacetan dan aku sampai di villa itu jam 05:00 sore,
padahal biasanya bila tidak macet aku hanya mambutuhkan 1-2 jamuntuk sampai ke
villa tersebut.
Sampai di sana, aku disambut oleh Nita yang pada hari pulang
terlebih dahulu dari sekolah dengan Putri dan Peggy dengan alasan mereka sakit.
Mereka berangkat terlebih dahulu untuk menghindari macet dengan menggunakan
mobil Nita.
Di sana aku langsung masuk ke kamar yang terletak di lantai
atas, disana sudah terlihat Peggy dan Putri. Pada saat itu mereka masih
mengenakan seragam sekolah mereka yang ketat dan tipis, Peggy mengenakan BH
berwarna biru langit, Putri dengan warna kuning dan Nita sendiri mengenakan BH
berwarna merah cerah. Penampilan mereka semakin meningkatkan gairahku yang
sudah lama kupendam terhadap mereka.
Tanpa basa-basi mereka langsung mendorongku ke ranjang yang
masih rapi dengan sprei putih. Peggy dan Putri langsung mendekatiku, sementara
Nita mengambil handycam dan meminta ijinku untuk merekam adegan yang akan
berlangsung, dan mengatakan hanya sebagai kenang-kenangan untuk dirinya tanpa
ada maksud menyebarkannya. Aku mengiyakannya saja karena sudah sibuk dengan Peggy
dan Putri.
Pada saat itu Peggy menciumiku dengan ganasnya dan Putri
mulai menyupang leherku. Tanganku segera beraksi, aku menggerayangi seluruh
tubuh mereka berdua, terasa olehku kulit mereka yang halus di pahamereka. Pelan-pelan
aku mulai membuka kemeja Peggy dan mulai meremas kedua payudaranya di balik BH
birunya. Terasa olehku payudaranya yang halus dan empuk, lalu aku mulai
memuntir putingnya.
Setelah itu aku juga membuka kemeja Putri dan meremas
payudaranya seperti halnya pada Peggy. Aku juga mulai menjilat payudara mereka
secara bergantian dan menghisapnya tanpa membuka BH mereka.
“Ahh.. ahh..” mereka berdua mulai mendesah saat puting
mereka kuhisap.
“Isep terus Den toked gue!” kata Peggy.
Putri pun memohon hal yang sama kepadaku, dan aku semakin
bersemangat menghisap puting mereka. Peggy mulai membuka kemeja yang aku
kenakan dan Putri membuka celana dan CD-ku sehingga aku benar-benar telanjang.
Peggy dan Putri menjilat dadaku dan pelan-pelan mulai turun
ke perut sampai akhirnya Peggy mulai menyedot batang kemaluanku sedangkan Putri
mulai mengulum kedua biji zakarku, terkadang Peggy menggigitnya dari samping
secarapelan-pelan.
“Ahh,” aku mulai mendesah karena kenikmatan yang tiada tara.
Aku menyuruh mereka berdua berhenti. Aku segera meraih
tangan Peggy dan membuatnya telentang di atas ranjang. Kubuka BH-nya dan mulai
kulahap kedua putingnya, aku juga mulai membuka roknya dan celana dalamnya,
tampak olehku vaginanya yang kemerahan dengan bulu-bulu halus di sekitarnya.
Aku buat kakinya mengangkang sehingga terllihat lebih jelas, aku pun langsung
menjilati liang kemaluannya dengan ganasnya.
“Ahh.. ahh..” tubuh Peggy gemetar dan ia menjepit kepalaku
di antara kedua pahanya dan..
“Ahh, ahh..” keluarlah cairan dari liang kemaluannya dan ia
mengalami orgasmenya yang pertama.
Aku kembali mencium bibirnya dengan ganas dan melahap kedua
putingnya, sambil aku gesek-gesekkan batang kemaluanku di atas
liangkemaluannya,
“Ahh, Ahh..” tubuh Peggy mulai kembali menegang.
“Den Ayo masukin
batang kemaluan loe, gue udah nggak tahan,”
aku mulai mengarahkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya
dan memasukkannya pelan-pelan, aku keluar-masukkan sedikit demi sedikit sampai
akhirnya,
“Bless,” dan
“Ackhh.. Akchh..” Peggy berteriak keras sekali karena
kesakitan.
Kudiamkan batang kemaluanku di dalam liang kemaluannya
sebentar dan mulai aku goyangkan pelan-pelan. Lama-lama Peggy mulai tampak nikmat
sambil terus mendesah,
“Ahh.. Ahh..”
Aku pun berganti gaya dengan Peggy di atas, tanpa disuruh Peggy
mulai memompa naik-turun batang kemaluanku dengan semangat,aku pun menggerakkan pantatku naik-turun
sehingga terdengar bunyi
“Cleb..cleb..” yang cukup keras pada saat batang kemaluanku
masuk ke liangkemaluannya dengan full-nya.
“Ahh, ahh, ahh..” Peggy mendesah-desah sambil tangannya
meremas-remas payudaranya sendiri.
Sekitar 7 menit kemudian Peggy kembali meminta posisi
kembali dibawah. Aku menyetubuhinya dengan sangat bernafsu, dan sektar 6
menitkemudian,
“Ahh, ahh.. gue mau keluar Den..”
“Tahan sedikit! gue juga..” kataku. Kupercepat gerakanku dan
akhirnya,
“Akhh.. ahh..” Peggy keluar duluan, dan tidak lama kemudian
aku semakin mempercepat gerakanku, aku bertanya,
“Gyy, mau di luar apa di dalem?”
“Di dalem aja,” jawabnya. Dan,
“Crott.. crott..” aku ejakulasi di dalam liang kemaluannya.
Aku berpelukkan sesaat dengan Peggy dan melap keringat di
sekujur tubuhnya dengan tanganku, Peggy tampak sangat kelelahan. Tapi tiba-tiba
Putri membuatku telentang di atas ranjang, dengan ganasnya ia mulai
membersihkan sisa sperma yang ada di ujung batang kemaluanku, dan terus
menghisapnya dengan ganasnya.
Tak lama kemudian batang kemaluanku kembali bangun dan siap
tempur, staminaku tiba-tiba kembali pulih dan nafsuku kembali menggebu. Aku
segera meremas pantat Putri dan menelanjangi dia, sekitar 7 menit aku habiskan
untuk merangsang dia, dengan cara menghisap payudaranya dan meremas-remasnya,
aku juga menjilat klitorisnya.
Terlihat dari wajahnya dia sangat menikmatinya dan sesekali
mendesah karena foreplay yang kulakukan.
“Masukkin kontol loe dong Den! masa cuman bigini aja, gue
udah nggak tahan..”
Aku menyuruhnya berpegangan ke pinggir tempat tidur dengan
posisi seperti mau merangkak. Aku mau melakukan doggy style. Dia melakukannya
dengan cepat, dan terlihat dua bongkah pantat yang mulus.
Kunjungi JUga gelorabirahi.com
Aku mengusap keringat yang ada di kedua pantat tersebut dan
meremas-remasnya. Aku pun mulai mengarahkan batang kemaluanku ke liang
kemaluannya, dan aku masukkan sedikit, aku pegang dengan kuat keduapahanya, dan
secara tiba-tiba
“Bless..” aku memasukkannya secaramendadak dan langsung
seluruhnya,
“Akhh.. akhh..” Putri berteriak dengan sangat keras karena
selaput daranya robek mendadak.
Ia meronta-ronta tetapi batang kemaluanku tetap di dalam
liangkemaluannya, karena pahanya telah aku tahan dengan kuat.
Tidak lama kemudian Putri mulai tenang, dan aku mulai
menggerakkan batang kemaluanku maju-mundur secara pelan-pelan. Tak beberapa
lama kemudian tampak Putri mulai menikmatinya, aku pun semakin mempercepat
gerakanku.
“Ahh, ahh, ahh..” Putri mulai mendesah nikmat, tampak olehku
dari kaca besar di dinding bahwa wajahnya mulai menikmati batang kemaluanku.
Aku juga melihat adegan yang sering kulihat di film-film saru
dari kaca besar tersebut. Semakin lama aku semakin mempercepat gerakkan
maju-mundurku, dan Putri pun mulai merespon dengan menggerakkan pantatnya
maju-mundur berlawanan arah dengan apa yang aku lakukan, sehingga batang
kemaluanku keluar-masuk dengan cepat dan sangat keras, “Bless, bless..” aku dan
Putri sangat menikmatinya.
Setelah melakukan doggy style selama kurang lebih sepuluh
menit, aku mengganti gaya. Putri tiduran menghadap kesamping sementara aku
berlutut dan meletakkan paha kiri Putri di atas pahaku sehingga Putri dapat
melihat keluar-masuknya batang kemaluanku ke dalam liang kemaluannya.
“Ahh, ahh, ahh,” Putri terus mendesah selama aku setubuhi.
Tidak lama kemudian,
“Ahh,” Putri mengalami orgasmenya yang pertama,
“Ahh,” ia terus mendesah, terasa cairan hangat mengalir dari
liangkemaluannya sehingga memperlicin gerakan batang kemaluanku.
Aku terus menyetubuhinya. Putri meminta untuk berganti gaya
dengan gaya konvensional, yakni dengan ia berada di bawah. Aku menurutinya dan
terus menyetubuhinya. Sekitar 4 menit kemudian,
“Ahh, ahh.. Den gue udah mau keluar lagi..”
“Tahan sebentar! gue juga,” kataku. Kupercepat gerakanku
dan,
“Ahh, ahh..” aku ejakulasi di dalam liangkemaluan Putri, dan
Putri pun mengalami orgasmenya secara bersamaan.
“Ahh, ahh..” Putri mendesah panjang, dan aku pun
mengeluarkan batang kemaluanku.
Tapi Nita yang sejak tadi diam langsung menghisap batang
kemaluanku dan membuka bajunya. Setelah agak lama aku kembali “on”, aku kembali
bernafsu dan menelanjangi Nita dengan ganasnya.
Kuhisap payudaranya dengan ganas dan kugigit lehernya sampai
tampak merah-merah. Tanpa membuang waktu aku langsung memasukkan batang
kemaluanku dan mulai menyetubuhinya dengan kedua pahanya di atas kedua
pundakku.
“Ahh, ahh,” Nita terus mendesah dan terasa olehku liang
kemaluannya sudah basah, mungkin ia dari tadi sudah terangsang. Rupanya kamera
yang tadi ia pegang telah diambil alih oleh Peggy untuk merekam semua kegiatan
kami berdua.
Setelah 6 menit menyetubuhi Nita, aku mengganti gaya,
kusuruh Nita berpegangan di kusen pintu dan melingkarkan kedua kakinya
dipinggangku. Aku kembali memasukkan batang kemaluanku ke dalam liang
kemaluannya dan mulai menyetubuhinya kembali.
“Ahh, ahh,” Nita terus mendesah, sementara itu aku menopang
punggungnya dengan kedua tanganku dan menghisap kedua paayudaranya selama
menyetubuhinya.
“Ahh, ahh,” Nita terus mendesah, dan setelah menyetubuhinya
selama 15 menit,
“Den, gue mau keluar,” dan..
“Ahh, ahh,” Nita mendesah panjang dan mengeluarkan cairan
kewanitaannya dari dalam liang kemaluannya.
Ia tidak sanggup meneruskan gaya tersebut, ia memilih
melakukan doggy style. Setelah 5 menit melakukannya, ia kembali mengalami
orgasme yang kedua, sementara aku terus menggenjotnya. Tidak lama kemudian aku
juga mau keluar,
“Put, mao dimana?” tanyaku.
“Di mulut gue saja!”
Ia langsung menghisap batang kemaluanku sambil
mengurut-ngurut batang kemaluanku dengan jarinya dan
“Ahh..” aku keluarkan semua spermaku dimulutnya dan ia
menelan seluruhnya.
Ia terus menghisap batangkemaluanku hingga bersih dari sisa
sperma.
Kami semua kelelahan dan tertidur sebentar. Saat bangun, aku
kembali bernafsu karena melihat 3 tubuh seksi tergeletak. Aku mulai kembali
merangsang mereka dan mereka juga mulai merangsang diriku.
Tubuh mereka kembali menegang dan aku pun mulai tambah
bernafsu. Mereka bertiga berposisi seperti akan malakukan doggy style. Nita
berada paling depan, Putri di belakangnya, dan Peggy berada di belakang Putri,
Sedangkanaku berada paling belakang dan mulai menyetubuhi Peggy
dari belakang, sedangkan Peggy menjilat liang kemaluan Putri, dan Putri
menjilatliang kemaluan Nita, sehingga semua dapat menikmati kenikmatan duniawi.
“Ahh, ahh,” terdengar mereka bertiga mendesah dan suara
batang kemaluanku ketika memesuki liang kemaluan Peggy yang basah.
Sekitar 10 menit kemudian Nita mengalami orgasme disusul
dengan Putri. Tinggallah aku dan Peggy meneruskan permainan kami. Tapi tak lama
kemudian,
“Ahh, ahh,” Peggy pun mengalami orgasme, ia merasa kesakitan
pada liang kemaluannya.
Tapi karena aku berum mengalami ejakulasi,
Putri berinisiatif dengan menggosokkan kedua payudaranya
dengan baby oil sehingga tampak mengkilat batang kemaluanku dijepit di tengah kedua
payudaranya dan akubergerak maju-mundur dengan cepatnya.
Sekitar 5 menit aku mau mengeluarkan spermaku dan,
“Crott.. crott..”spermaku keluar di wajah Putri tapi Nita
segera memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya dan menelan seluruh spermaku
walau agak terlambat karena sudah ada yang mengenai wajah dan rambut Putri.
Malam itu kami menginap di villa itu, pada pagi harinya kami
melakukannya lagi sampai 6 kali. Sungguh pengalaman ini sangat mengesankan dan
terkadang sampai sekarang kami masih sering meneruskannya, walaupun berganti
orang