Kisah Oral Sex
Cerita Dewasa - Suatu kebahagiaan tersendiri bila ada tercipta rasa saling menyayangi di antara saudara. Tapi kebahagiaan seperti apa yang dirasakan Sabrina ketika berusaha memberikan kebahagiaan untuk Zaskia sebagai rasa sayang seorang adik kepada kakak kandungnya?
Cerita nyata ini dipaparkan oleh Krisna, suami Sabrina, kepada saya untuk direka menjadi satu cerita. Krisna, 34 tahun, dan Sabrina, 27 tahun, adalah paSabgan suami istri harmonis yang dikaruniai 1 orang putri 3 tahun yang lucu. Tinggal di Wilayah Jakarta Timur, Zaskia, 30 tahun, saat itu sudah beberapa hari menginap di rumah mereka karena sedang menghindar dari suaminya. Zaskia sedang mengurus perceraian dari suaminya karena sudah merasa tidak ada kecocokan lagi di antara mereka.
Malam itu, 21 Juli 2006..
“Kami mau tidur dulu, Mbak..”, kata Sabrina kepada Zaskia yang masih asyik menonton tv.
“Tadi anakku tertidur di kamarmu..”, kata Sabrina lagi.
“Iya.. Pergilah istirahat Saba. Kasihan si Krisna besok harus kerja lagi..”, kata Zaskia sambil tersenyum.
“Biar anakmu tidur denganku..”, sambung Zaskia. Akhirnya Sabrina dan Krisna segera masuk ke kamarnya.
“Kasihan Mbak Zaskia ya, Mas?”, kata Sabrina sambil memeluk Krisna.
“Iya.. Sudah berapa lama dia pisah ranjang dengan suaminya?”, tanya Krisna sambil memejamkan matanya.
“Kalau gak salah sih.. Sudah hampir 4 bulan, Mas”, kata Sabrina sambil menyusupkan tangannya ke sarung Krisna.
“Haaa?! Mas nggak pakai celana dalam ya?”, tanya Sabrina agak kaget tapi tangannya erat memegang kemaluan Krisna.
“Memang tidak pakai kok..”, kata Krisna Sabtai sambil tersenyum menatap Sabrina.
“Jadi selama kita tadi nonton TV bersama Mbak Zaskia.. Yeeeee nakal ya!”, kata Sabrinasambil meremas kemaluan Krisna agak keras.
“Nggak apa-apa kok.. Nggak kelihatan ini kan?”, kata Krisna sambil memiringkan badannya menghadap Sabrina.
“Lagian kalau dia lihat juga.. Anggap saja amal.”, kata Krisna sambil tersenyum nakal.
“Nakal ya!”, kata Sabrina sambil melumat bibir Krisna sementara tangannya tak hentimengocok kemaluan Krisna hingga tegang.
“Mmmm.. Enak sayang..”, bisik Krisna ketika kemaluannya makin cepat dikocok.
“Buka dulu bajunya, Mas..”, kata Sabrina sambil menghentikan tangannya.
Lalu Sabrina bangkit dari kasur dan melepas seluruh pakaiannya. Krisna juga ikut bangkit lalu segera melepas pakaiannya.
“Jangan dulu ke kasur.. Hisap dulu dong..”, kata Krisna sambil mengecup bibir Sabrinalalu tangannya agak menekan dan membimbing kepala Sabrina ke arah kemaluannya.Sabrina mengerti dan menuruti kemauan suaminya itu.
“Ohh..”, desah Krisna terdengar ketika mulut Sabrina sudah mengulum penuh kemaluannya.
“Mm.. Kamu memang pintar.. hh..”, kata Krisna sambil memejamkan matanya ketika tangan Sabrina dengan pelan mengocok kemaluannya.
“Mm..”, terdengar suara Sabrina ketika mulutnya tak henti menghisap kemaluan Krisnasambil tangannya tak henti mengocoknya.
“Ohh.. Ennakk sayangg..”, kata Krisna sambil memajumundurkan pantatnya seiring hisapan mulut Sabrina pada kemaluannya.
“Gantian, Mas..”, kata Sabrina setelah menghisap kemaluan Krisna beberapa lama.
Sabrina lalu membaringkan tubuhnya di kasur kemudian membuka lebar pahanya. Tampak bulu bulu halus tumbuh agak lebat di sekitar kemaluannya.
“Oww.. Enak sekali Mass..”, desah Sabrina dengan mata terpejam ketika lidah Krisnamulai menjilati belahan kemaluannya dari atas ke bawah bolak-balik. Pantat Sabrinalangsung bergoyang seiring rasa nikmat yang dirasakannya.
“Ohh.. Teruss.. Ohh.”, desah Sabrina makin keras ketika jari Krisna keluar masuk lubang kemaluannya yang Sabgat basah sambil tetap lidahnya menjilati kelentitnya.
Tubuh Sabrina melengkung dan menggeliat serta menggelinjang menahan nikmat yang luar biasa.. Sampai akhirnya, serr! Serr! Serr! Sabrina mendesakkan kepala Krisna ke kemaluannya ketika terasa semburan air mani dalam kemaluannya disertai rasa nikmat dan nyaman yang amat Sabgat.
“Ohh!! Ohh!!”, suara Sabrina serak keluar dari mulutnya..
“Nikmat sekali Mass..”, desah Sabrina dengan tubuh lemas terkulai di atas kasur.
“Kini giliranku..”, kata Krisna tersenyum sambil bangkit lalu menaiki tubuh Sabrina.
Mulut Krisna yang masih basah oleh cairan kemaluan Sabrina segera melumat bibirSabrina. Sabrina segera membalas lumatan bibir Krisna sambil memegang kemaluan Krisnadan mengarahkan ke lubang kemaluannya. Bless.. Bless.. Kemaluan Krisna ditekan dan dengan segera sudah keluar masuk kemaluan Sabrina.
“Ohh..”, kembali desah Sabrina terdengar seiring keluar masuk kemaluan Krisna ke kemaluannya.
“Ohh enak sekali raSabya sayang..”, bisik Krisna ke telinga Sabrina sambil tak hentimemompa kemaluannya.
“Kita enak-enakan di sini, sementara Mbak Zaskia kesepian..”, kata Sabrina sambil mengecup bibir Krisna.
“Ya itu sudah nasibnya, sayang..”, kata Krisna sambil terus merengkuh tubuh Sabrinadalam kenikmatan.
“Ohh enakk, sayangg..”, desah Sabrina sambil menggeliat keenakan.
“Mas suka nggak kepada Mbak Zaskia?”, tanya Sabrina di sela persetubuhan itu.
“Ya tentu saja suka, namanya juga kakak sendiri..”, kata Krisna sambil terus memompa kemaluannya keluar masuk.
“Maksudku, suka secara fisik.. Lelaki suka wanita..”, kata Sabrina sambil menggoyangkan pantatnya.
“Kok kamu membicarakan orang lain sih?”, kata Krisna.
“Ngak apa-apa kan, Mas? Lagian itu membuatku makin bergairah..”, kata Sabrinasambil mempercepat goyangannya.
“Benarkah?”, tanya Krisna.
“Iyaahh.. Kadang saya suka membayangkan Mas bersetubuh dengan wanita lain. Dan itu membuat saya bergairah.. Nggak marah kan, Mas?”, tanya Sabrina.
“Fantasi seperti itu boleh saja, sayang..”, kata Krisna sambil mengecup kening Sabrina.
“Ohh.. Betulkahh?”, Sabrina mendesah.
“Kalau saya mau Mas membahagiakan Mbak Zaskia, mau nggak?”, tanya Sabrinamengagetkan Krisna.
Serta merta mereka menghentikan gerakan sambil kemaluan dan kemaluan mereka tetap berpautan.
“Masksud kamu apa, sayang..?”, tanya Krisna. Sabrina tidak menjawab pertanyaanKrisna, tapi hanya tersenyum lalu mengecup bibir Krisna.
“Mbak Zaskia adalah orang yang paling saya sayang, dan saya ingin dia mendapatkan yang terbaik..”, kata Sabrina.
“Saya ingin bisa memberikan yang terbaik buat dia..”, lanjut Sabrina.
“Mas adalah yang terbaik buat saya..”, kata Sabrina sambil tersenyum.
“Saya rela membagi hal terbaik yang saya punya dengan Mbak Zaskia..”, kata Sabrina lagi.
“Mas ngerti kan maksud saya?”, Sabrina sambil kembali menggoyang pantatnya.
“Mas ngerti.. Tapi apakah kamu benar-benar..”, ucapan Krisna terputus karena Sabrina keburu melumat bibirnya.
Kembali mereka bersetubuh melanjutkan yang terhenti tadi.
“Saya benar-benar ingin Mas membahagiakan Mbak Zaskia.. Juga itu membuat saya makin bergairah..”, kata Sabrina sambil menggoyang pantatnya lebih cepat.
“Baiklah.. Ohh.. Ohh..”, desah Krisna sambil mempercepat gerakannya.
“Aku mau keluarr sayangg..”, kata Krisna sambil mendesakkan kemaluannya makin dalam ke kemaluan Sabrina.
“Crott! Croott! Croott!” Air mani Krisna menyembur banyak di dalam kemaluan Sabrina.
“Ohh.. Enak sekali sayang..”, kata Krisna sambil mengecup bibir Sabrina.
“Mas mau kan memenuhi permintaan saya..?”, tanya Sabrina manja.
“Iya.. Baiklah..”, kata Krisna sambil tersenyum.
“Terima kasih. Sering saya membayangkan Mas menyetubuhi Mbak Zaskia..”, bisik Sabrina. Dan mereka pun kembali saling berpagutan tanpa melepas kemaluan dan kemaluan mereka yang masih bertautan.
Suatu pagi..
“Mas, Mbak Zaskia.. Saya akan ke pasar dengan si kecil.., ada mau titip tidak?”, kata Sabrina kepada mereka berdua.
“Aku ikut, Sab..”, kata Zaskia.
“Nggak usah, Mbak.., saya mau ke rumah ibu Heru dulu soalnya”, kata Sabrina berdalih.
“Ya sudah kalau begitu..”, kata Zaskia.
Akhirnya Sabrina dan anaknya segera meninggalkan rumah. Tinggal Krisna dan Zaskiaberdua.
“Tidak ke kantor, Kris?”, tanya Zaskia.
“Saya sudah ijin untuk datang agak siang, Mbak..”, jawab Krisna sambil mendekati dan duduk di samping Zaskia.
“Ada satu hal yang ingin saya tanyakan, Mbak..”, kata Krisna.
“Apa itu?”, tanya Zaskia sambil menatap mata Krisna.
“Bagaimana uruSab Mbak dengan Mas Rudy? Saya kasihan kepada Mbak..”, kata Krisna.
“Nggak tahulah, Kris.. Kita lihat saja nanti..”, kata Zaskia sambil menyenderkan tubuhnya di kursi.
“Mbak putus asa?”, tanya Krisna sambil tangannya mencoba memegang tanganZaskia.
Zaskia hanya diam ketika Krisna menggenggam tangannya. Hanya air mata yang terlihat menetes di sudut matanya.
“Aku tidak ingin hidup lebih lama lagi..”, kata Sabrina sambil terisak.
“Saya mengerti bagaimana perasaan Mbak..”, kata Krisna air mata Zaskia makin deras membasahi pipinya..
“Boleh aku pinjam bahumu, Kris? Aku nggak tahan..”, kata Zaskia.
Krisna mengangguk. Dan Zaskia segera merebahkan kepalanya di bahu Krisna dan menangis terisak. Krisna mengusap-ngusap rambut dan punggung Zaskia untuk menenangkannya.
“Sudahlah, Mbak.. Mbak masih punya kami..”, kata Krisna sambil melepas rangkulan Zaskia dan menatap matanya.
“Kami sayang Mbak.. Saya sayang Mbak..”, kata Krisna.
“Benarkah?”, tanya Zaskia sambil meyeka air matanya. Krisna tak menjawab hanya mengangguk sambil menatap mata Zaskia.
Lama mereka saling bertatapan. Ada rasa tak menentu ketika Zaskia menatap mata Krisna. Apalagi ketika Krisna sedikit demi sedikit mendekatkan wajahnya hingga hampir bersentuhan. Zaskia tak bisa berkata apa-apa ketika terasa ada rasa hangat dan nyaman ketika bibir Krisna menyentuh bibirnya. Ketika Krisna mengecup bibirnya, Zaskia hanya bisa terpejam merasakan rasa nyaman dan rasa berdesir di hatinya.
“Mmhh..”, hanya itu yang keluar dari mulut Zaskia ketika Krisna mulai melumat bibirnya.
“Kris.. Jangan.. Mmhh..”, kata Zaskia ingin menolak tapi gairahnya telah mulai naik. Krisna tak menjawab, tapi makin hangta melumat bibir Zaskia.
“Mmhh..”, Zaskia mendesah dan mulai terbawa aliran gairahnya yang bangkit perlahan.
Dibalasnya ciuman Krisna dengan panas dan liar. Sebagai wanita yang telah lama tidak merasakan kehangatan sentuhan laki-laki, perlakuan Krisna membuat Zaskia bergairah tinggi dan mulai melupakan kesedihannya saat itu.
“Kris.. Aku.. Aku.. Ohh..”, suara Zaskia terputus putus serak ketika tangan Krisna mulai menggerayangi bagian depan baju dasternya. Dua gumpalan empuk di dada Zaskia diremas perlahan oleh Krisna sambil tetap berciuman.
“Mbak, kita pindah ke kamar..”, ajak Krisna sambil menarik tangan Zaskia.
“Tapi.. Tapi.. Bagaimana dengan Sabrina?”, tanya Zaskia ragu.Cerpen Sex
“Saya bisa menyayangi Mbak seperti ini karena Sabrina sayang kepada Mbak..”, kata Krisna sambil menarik Zaskia ke kamar.
“Maksudnya apa, Kris..”, tanya Zaskia.
Krisna tidak langsung menjawab, tapi langsung memeluk dan melumat bibir Zaskia. Zaskiapun karena sudah terbawa gairahnya langsung membalas pagutan Krisna. Keduanya terus berciuman sambil melepas pakaian masing-masing. Krisna merebahkan tubuh telanjang Zaskia ke atas kasur.
“Ohh.. Krisnay.. Mmhh..”, desah Zaskia keras ketika lidah dan mulut Krisna menggigit dan menjilati buah dadanya, apalagi ketika satu tangan Krisna turun ke perut lalu turun lagi ke kemaluannya yang sudah Sabgat basah.
“Saya sayang Mbak..”, kata Krisna sambil menatap Zaskia lalu kepalanya mulai turun ke perut lalu turun lagi ke kemaluan.
“Oohh.. Ohh.. Oww.. Sshh..”, jerit lirih Zaskia sambil mata terpejam ketika lidah Krisna liar menjilati belahan kemaluan dan kelentitnya bergantian.
Serr! Serr! Serr! Zaskia merasakan rasa nikmat yang Sabgat luar biasa ketika cairan cintanya menyembur disertai dengan geliatan dan gelinjang tubuh ketika rasa nikmat itu menjalar.
“Ohh, Krisna.. Aku sudah lama tidak merasakan hal seperti ini.. Makanya aku keluar cepat..”, kata Zaskia sambil menatap Krisna yang sudah berada di atas tubuhnya.
“Saya akan membahagiakan Mbak.. Kapan saja Mbak mau..”, kata Krisna sambil tersenyum lalu mengecup bibir Zaskia.
“Tapi.. Sabrina..”, tanya Zaskia.
“Sabrina Sabgat sayang pada Mbak..”, kata Krisna sambil mengarahkan kemaluannya ke lubang kemaluan Zaskia.
Zaskia meraih kemaluan Krisna dan membimbing ke lubang kemaluannya. Tak lama Krisna sudah turun naik memompa kemaluannya di lubang kemaluan Zaskia.
“Ohh.. Mhh..”, desah Krisna dengan mata terpejam sambil memeluk Zaskia.
“Ohh.. Enak sekaliihh.. Ohh..”, desah Zaskia sambil menggoyangkan pinggulnya cepat.
Setelah beberapa lama, serr! Serr! Serr! Kembali Zaskia menyemburkan air maninya disertai jeritan kenikmatan dari mulutnya.
“Nikmat sekali.. Ohh..”, bisik Zaskia dengan tubuh lunglai.
“Tengkurap, Mbak..”, pinta Krisna sambil mencabut kemaluannya.
Zaskia menuruti permintaan Krisna tersebut. Zaskia membalikkan badannya tanpa menungging, lalu melebarkan kakinya agar kemaluan Krisna bisa mudah masuk lubang kemaluannya. Bless..! Krisna mengarahkan kemaluan ke lubang kemaluan Zaskia dari belakang lalu menekan dan akhirnya kemaluan Krisna leluasa keluar masuk. Mata Krisna terpejam merasakan kenikmatan memompa kemaluannya di kemaluan Zaskia sambil memegangi bongkahan pantat Zaskia yang bulat padat.
“Ohh.. Saya mau keluarrhh..”, kata Krisna serak.
“Jangan dikeluarkan di dalam, Kris.. Aku nggak KB..”, kata Zaskia cepat.
Krisna makin mempercepat pompaan kemaluannya lalu dengan segera mengeluarkan kemaluannya kemudian digesek-gesekkan di belahan pantat Zaskia, sampai.. Croott! Croott! Croott! Air mani Krisna menyembur banyak dan jauh hingga punggung Zaskia.
“Ohh.. Enak sekali, Mbak..”, kata Krisna sambil berbaring di samping tubuh Zaskia yang masih tengkurap berlumuran air mani Krisna di punggung dan pantatnya.
“Apakah ini akan menjadi masalah, Kris?”, tanya Zaskia.
“Tidak akan, Mbak.. Percaya kepada kata-kata saya..”, kata Krisna sambil tersenyum lalu mengecup bibir Zaskia.
Menurut Krisna, sampai dengan saat ini hubungan dengan Zaskia, yang sudah resmi bercerai dengan suaminya, tetap berjalan. Sabrina selalu meminta Krisna bercerita tentang hubungan sex-nya dengan Zaskia tiap kali mau bersetubuh. Hal ini membuat Sabrina Sabgat bergairah. Zaskia dicarikan kontrakan oleh Krisna sekitar Jakarta Timur agar lebih leluasa menumpahkan kasih sayangnya kepada Zaskia.
SELESAI….